Daftar Isi:
1. Sejarah Pura Petitenget yang Penuh Makna
2. Pertemuan dengan Ki Bhuto Ijo
3. Pendirian Pura Petitenget dan Kisah Wabah Penyakit
4. Keunikan Arsitektur Pura Petitenget
5. Pujawali dan Tradisi Ritual di Pura Petitenget
6. Daya Tarik Wisata Pura Petitenget
Sejarah Pura Petitenget yang Penuh Makna
Pura Petitenget adalah salah satu pura di Bali yang terkenal sebagai Pura Dang Kahyangan, tempat suci bersejarah yang tak pernah sepi dari kunjungan wisatawan. Pura ini berdiri kokoh di tepi Pantai Petitenget, yang terletak di Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Lokasinya sekitar 15 kilometer ke arah barat dari pusat kota Denpasar.Pertemuan dengan Ki Bhuto Ijo
Setelah beristirahat di Pura Sakenan, Dang Hyang Dwijendra melanjutkan perjalanan menuju ke arah barat dan tiba di sebuah hutan di ujung barat Desa Kerobokan. Ketika beliau hendak beristirahat, tiba-tiba muncul sosok raksasa bernama Ki Bhuto Ijo, penjaga hutan yang sakral di daerah tersebut. Dalam pertemuan tersebut, Dang Hyang Dwijendra mengungkapkan keinginannya untuk mencapai moksa, atau penyatuan dengan alam semesta, di hutan yang dijaga oleh Ki Bhuto Ijo.Pendirian Pura Petitenget dan Kisah Wabah Penyakit
Saat Dang Hyang Dwijendra melanjutkan perjalanan ke Uluwatu, penduduk Desa Kerobokan yang tidak sengaja menebang hutan yang dijaga oleh Ki Bhuto Ijo tiba-tiba jatuh sakit. Merasa bingung dengan kondisi tersebut, mereka mencari tahu keberadaan Dang Hyang Dwijendra yang saat itu sedang berada di Pura Uluwatu dan meminta bantuannya.Keunikan Arsitektur Pura Petitenget
Pura Petitenget terdiri dari dua pura utama dalam satu kompleks, yaitu Pura Masceti Ulun Tanjung dan Pura Petitenget itu sendiri. Pura Masceti Ulun Tanjung berada di sebelah selatan dan merupakan tempat pemujaan bagi Ida Bhatara Masceti, sementara Pura Petitenget berada di sebelah utara dengan palinggih utama yang diperuntukkan untuk Ki Bhuto Ijo. Di bagian dalam pura atau jeroan pura, terdapat tempat khusus untuk menghormati Dang Hyang Dwijendra sebagai guru suci dan pelindung spiritual.Pujawali dan Tradisi Ritual di Pura Petitenget
Sebagai tempat suci, Pura Petitenget memiliki jadwal upacara Pujawali yang diadakan setiap 210 hari sekali, bertepatan dengan Rahina Budha Cemeng Merakih dalam kalender Bali yaitu pada tanggal 13 November 2024. Pada saat upacara Pujawali, penduduk sekitar dan umat Hindu di Bali berkumpul di Pura Petitenget untuk melakukan persembahyangan dan mengadakan berbagai ritual tradisional.Daya Tarik Wisata Pura Petitenget
Pura Petitenget tidak hanya sebagai tempat suci untuk pemujaan, tetapi juga menarik banyak wisatawan dari seluruh dunia. Letaknya yang dekat dengan Pantai Petitenget membuat pura ini menjadi lokasi yang ideal untuk menikmati pemandangan matahari terbenam. Pantai berpasir keemasan ini memberikan suasana eksotis yang berpadu dengan nuansa magis dari Pura Petitenget, menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi para wisatawan.Khusus member yang memiliki usaha, silahkan pasang banner di sini (GRATIS).