Galungan jatuh pada hari Buda Kliwon Dunggulan, hari yang penuh energi spiritual karena dipercaya menjadi saat para leluhur turun ke dunia untuk diberi penghormatan oleh keturunannya. Dalam kepercayaan masyarakat Bali, kelahiran di hari tersebut menandakan adanya berkah khusus dan aura religius yang kuat melekat pada individu yang bersangkutan.
Bagaimana watak dan karakter orang yang lahir tepat pada hari raya Galungan?
Urip
- Triwara: Beteng (4)
- Pancawara: Kliwon (8)
- Sadwara: Aryang (6)
- Saptawara: Buda/Rabu (7)
- Dasarwara: Manuh (2)
Jumlah Urip (Pancawara + Saptawara): 15
Ulasan Detail
- Triwara Anda adalah Beteng. Anda yang lahir pada hari ini sifatnya tenang, percaya diri dan kasih terhadap orang tua, tetapi kurang dapat menguasai emosi.
- Pada Pancawara (Kliwon), besar ambisinya. Tidak banyak rintangannya.
- Pada Saptawara (Buda/Rabu), sifatnya seperti bumi. Diam, tenang, berwibawa, menyangga, memuat segala sesuatu, menerima dengan rela.
- Warna yang direkomendasikan untuk sering digunakan: kuning.
- Dewan Oton: Dewa Mahadewa.
- Pada Dasawara (Manuh), Anda memiliki sifat taat.
- Dan untuk kelahiran pada wuku Dunggulan, Anda memiliki watak yang tetap hati, dapat melegakan hati susah, cinta kebajikan, dermawan, pengasih, sekalipun rejekinya kecil. Ringan tangan agak suka pada kepunyaan orang lain. Bernafsu besar, mudah marah.
Palintangan
- Lintang Tiwa-tiwa, Laku surya, Lebu ketiup angin.
- Pelindungnya: Sanghyang Udaka, Rsi Krtanjala, Sanghyang Siwa.
Wataknya:
- Laku surya artinya bertata susila, sopan santun, agak pemalu, banyak keinginannya, cerdas, luas pengetahuannya, berwibawa.
- Lebu katiup angin artinya hatinya sering goncang terombang-ambing.
- Memiliki pikiran yang bersih, polos, sederhana, susila, senang menabung.
- Orangnya suka mengembara.
- Senang akan pembangunan.
- Dan menurut buku Tenung Wariga, Kunci Ramalan Astrologi Bali, terbitan Bali Aga, disusun oleh I.B. Putra, permata yang cocok adalah: ruby (mirah), opal (kalimaya).
Rejeki (Materi dan Kesehatan)
Kita dilahirkan ke dunia sudah membawa nasib atau rejeki masing-masing. Semuanya telah digariskan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Walaupun demikian bukan berarti pasrah kepada nasib dan tidak melakukan perbuatan apa-apa. Semua harus berusaha, karena semua tak mungkin bisa diraih jika hanya dengan memasrahkan diri pada nasib.
Terkait baik buruknya nasib atau malang mujurnya kelahiran ini, dapat dilihat dengan ramalan, terlepas benar atau tidaknya ramalan tersebut. Salah satunya, di Bali menggunakan Pal Sri Sedana atau dalil peruntungan nasib. Untuk mengetahui peruntungan nasib dengan Pal Sri Sedana ini menggunakan sistem penjumlahan urip saptawara dengan pancawara. Semakin besar nilai di kiri (Rejeki) maka nasib Anda semakin baik, demikian juga sebaliknya. Rejeki di sini dimaksud berupa perolehan materi dan kondisi kesehatan.
